Ada momen tertentu dalam hidup yang membuat hati kita terasa sempit. Salah satunya ketika melihat seorang perempuan bisa ibu, istri, saudara, atau sahabat yang sdang diuji dengan sakit. Tidak jarang, lidah kelu, bingung mau berkata apa. Padahal, Rasulullah ﷺ sudah mengajarkan doa-doa khusus yang bisa menjadi penghibur hati dan sekaligus permohonan kepada Allah Yang Maha Menyembuhkan.
Umat islam, masih sering terdengar ucapan semacam “semoga lekas sembuh ya” saja tanpa doa, meski banyak yang mengatakan “ucapan adalah doa”. Tidak salah, tapi kalau ditambah dengan doa yang diajarkan Nabi, tentu meungkin lebih lengkap. Karena doa bukan hanya kata, melainkan energi spiritual yang bisa memberikan secercah harapan.
Doa Utama dari Rasulullah ﷺ
Doa paling populer yang diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ saat menjenguk orang sakit adalah:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“Allahumma Rabbannasi, adzhibil ba’sa, isyfi anta asy-syaafi, laa syifaa’a illa syifaa’uka, syifaa’an laa yughaadiru saqaman.“
Artinya: Ya Allah, Tuhan segala manusia, hilangkanlah kesusahan ini, sembuhkanlah dia. Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.
Doa ini menegaskan satu hal penting: hanya Allah yang benar-benar memberi kesembuhan. Obat, dokter, atau perawatan hanyalah perantara.
Doa Singkat untuk Perlindungan
Kadang kita butuh doa yang lebih singkat, misalnya ketika duduk sebentar di samping ranjang pasien. Rasulullah ﷺ juga mencontohkan:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. بِسْمِ اللهِ الكَبِيرِ، أَعُوذُ بِاللهِ العَظِيمِ مِنْ شَرِّ كُلِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ.
“Bismillahi ar-rahmani ar-rahim. Bismillahi al-kabir, a’udzu billahi al-‘adzim min syarri kulli ‘irqin na’aar wa min syarri harrin naar”.
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah Yang Maha Besar, aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dari keburukan setiap urat yang mengalir (penyakit) dan dari keburukan panas neraka”.
Sederhana, tapi penuh makna. Ada unsur permohonan sekaligus perlindungan.
Doa Lainnya: “Doa Niat Puasa Senin Kamis – Amalan Sunnah yang Banyak Dicari“
Doa Malaikat Jibril
Ada satu doa yang unik, disebut sebagai doa Malaikat Jibril untuk sahabat Nabi yang sakit:
اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا.
Latin: Allahumma isyfi Sa’dan, Allahumma isyfi Sa’dan, Allahumma isyfi Sa’dan.
Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah Sa’dan (nama pasien)”.
Doa ini fleksibel. Kita bisa mengganti kata “Sa’dan” dengan nama siapa pun, misalnya “Fatimah” atau “Aisyah”. Ulangi tiga kali, dengan penuh keyakinan.
Menariknya, doa ini sering dipraktikkan oleh masyarakat kampung, walau kadang ada yang salah paham, mengira hanya berlaku untuk orang bernama Sa’d. Padahal, justru doa ini sifatnya umum.
Doa dari Al-Qur’an
Allah sendiri merekam doa hamba-Nya dalam Al-Qur’an, seperti firman-Nya dalam Surah Asy-Syu’ara ayat 80:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Wa idzaa maridtu fa huwa yasyfiin.“
Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku.“
Ayat ini sering dijadikan penguat hati. Sebab sakit itu berat, apalagi bagi seorang perempuan yang biasanya punya peran ganda di rumah maupun di luar. Dengan ayat ini, mengingatkan bahwa sumber kesembuhan sejati hanya dari Allah SWT.
Menghindari Kesalahan dalam Berdoa
Beberapa kebiasaan kurang tepat masih sering ditemui. Misalnya, hanya mendoakan kesembuhan fisik, tapi lupa menyebut kesehatan batin. Padahal, sakit hati atau stres justru bisa memperparah penyakit.
Kesalahan lain adalah menyebut doa tapi tanpa menyebut nama pasien. Padahal doa seperti yang diajarkan Malaikat Jibril tadi bisa jadi lebih personal jika namanya disebutkan secara langsung.
Ada juga yang terburu-buru, doa hanya sepintas lalu. Padahal, keikhlasan dan ketenangan dalam berdoa sering membawa ketenteraman luar biasa bagi orang yang sedang sakit.
Menghidupkan Sunnah di Zaman Modern
Zaman sekarang serba cepat ini, banyak orang lebih percaya pada teknologi medis ketimbang doa. Tidak salah, karena ikhtiar medis juga bagian dari ajaran Islam. Tetapi doa memberi ruang batin, menghubungkan pasien dengan Sang Pencipta.
Sungguh, ketika kita hadir menjenguk seorang perempuan yang sedang sakit, doa-doa ini bisa jadi hadiah terbaik. Tidak terlihat, tapi terasa. Tidak mewah, tapi itu sebagian dari mereka yang dipinta.
Karena sakit adalah ujian, dan doa adalah jembatan antara kesabaran manusia dan kasih sayang Allah SWT. Wallahuaklam bishawab (DW)







